Sebaik-baiknya Teman

Pepatah Arab mengatakan "khairu jaliisin fi zamanin kitabun," artinya "sebaik-baiknya teman di setiap waktu adalah buku." Pepatah tersebut bukan sembatang ucap tiada arti, tetapi benar-benar sebuah keniscayaan bagi mereka yang menghargai waktu dan ilmu.

Ketika banyak orang beperang secara fisik untuk memperebutkan sesuatu yang diinginkan, kini zaman berubah dan "peperangan" pun terjadi dalam ranah pemikiran. Karena dari mindset inilah apapun bisa dikuasai tanpa sadar. Oleh karenanya, kelompok orang yang bodoh dan kurang ilmu yang akan menjadi mangsa kaum berilmu.

Maka, tidak heran, sebagai jendela ilmu, buku memiliki peran yang sangat signifikan tak tergantikan. Selain sebagai teman terbaik, juga guru yang paling sabar yang tidak pernah marah. 

Dan saat ini, buku tersebut menjelma menjadi laman-laman digital yang masyhur dikenal sebagai e-book. Buku yang semula tebal dan berat, kini bisa terangkum ratusan hingga ribuan dalam sebuah satu keping SD/DVD saja. Dan perkembangan terkini sebagai alat bacanya saat ini menjelma sebagai "tablet." 

*** 

Benar memang, hanya orang yang penting saja yang mengetahui hal yang penting. Meskipun saat ini kami sebagai buruh di sebuah pabrik, tetapi bagi yang mengerti pentingnya sebuah ilmu, maka bersahabat dengan buku tidaklah boleh lepas dari keseharian. Sudah terlalu banyak contoh dari orang terdahulu, yang disangka mustahil ternyata menjadi kenyataan kesuksesan, karena ilmu. Jika mengharapkan perubahan tidak selalu menjadi seorang buruh, maka segeralah sejak saat ini berteman dengan sebaik-baiknya teman; buku!

“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kalian dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat” ( Qs Al-Mujadilah : 11)

Dormitory, 3/6/2012

No comments:

Post a Comment