Seperti biasa, kami makan siang di kantin yang disediakan di pabrik. Seperti biasanya pula, kami biasa dilayani oleh para pelayan restoran dari Nepal. Bagian kebersihan kami juga berwarga negara Nepal. Saya suka menyapa mereka setiap akan mengambil menu atau di sela-sela mengambil air minum atau buah-buahan selepas makan. Di antara mereka cukup cakap berbicara dengan bahasa Indonesia (melayu), karena pengalaman bekerja di Malaysia.
Berikut dialog saya dengan salah satunya, yang namanya susah untuk dieja bagi lidah orang Indonesia.
Saya: "Kenapa tidak diteruskan kerja di Malaysia?"
Dia jawab: "Kerja di Malaysia dibatasi hingga 3 tahun saja."
Saya tanya lagi: "Enak di mana, kerja di Malaysia atau di Arab Saudi?"
Dia jawab: "Di sini gajinya lebih besar."
Saya tanya lagi: "Kamu muslim?"
Dia jawab "Bukan, saya bukan muslim."
Pesan: Orang non muslim saja masih bisa beryukur kerja di Arab Saudi dan tidak banyak mengeluh, bagaimana kita? Dan, sudah siapkah jika aturan pembatasan masa kerja di Saudi diberlakukan seperti di Malaysia?
Coba cek aturan2 baru bagi pekerja asing di Arab Saudi di sini http://portal.mol.gov.sa/ar/Pages/GuidesForLaborers.aspx
Berikut dialog saya dengan salah satunya, yang namanya susah untuk dieja bagi lidah orang Indonesia.
Saya: "Kenapa tidak diteruskan kerja di Malaysia?"
Dia jawab: "Kerja di Malaysia dibatasi hingga 3 tahun saja."
Saya tanya lagi: "Enak di mana, kerja di Malaysia atau di Arab Saudi?"
Dia jawab: "Di sini gajinya lebih besar."
Saya tanya lagi: "Kamu muslim?"
Dia jawab "Bukan, saya bukan muslim."
Pesan: Orang non muslim saja masih bisa beryukur kerja di Arab Saudi dan tidak banyak mengeluh, bagaimana kita? Dan, sudah siapkah jika aturan pembatasan masa kerja di Saudi diberlakukan seperti di Malaysia?
Coba cek aturan2 baru bagi pekerja asing di Arab Saudi di sini http://portal.mol.gov.sa/ar/Pages/GuidesForLaborers.aspx
BELUM siap boss, enak kerja disini enak dan ibadahnya pun tenang..gk banyak gangguan...plus bisa sering ke Baitullah
ReplyDelete