Teman kami, Agus, seorang sopir trailer antar kota menceritakan saat liburannya beberapa bulan yang lalu. Dia pulang ke Indonesia bersama dengan kafil sekaligus bos-nya di syarikah tempat dia bekerja. Selama 10 hari Muhammad al-Jasr, nama kafil Agus, ternyata lebih memilih menginap di rumah Agus di sebuah kampung di Sukabumi.
Setelah beberapa hari tiba di kampung halamannya, para tetangga Agus yang mendengar ada orang Arab yang ikut pulang bersamanya, bertanya-tanya mana orang Arab yang ikut liburan di rumahnya. Maklum, majikan Agus, meskipun asli Arab, tetapi perawakannya kecil hanya jenggot tebal dan hidung mancungnya saja yang mencirikan dia orang Arab. Karena orang kampung pada penasaran dan belum percaya bahwa yang bersamanya waktu pulang adalah orang Arab, maka Agus mengadukan ke Muhamamd al-Jasr, majikannya.
"Muhammad, katsir nafar hina yas`al, wain arob?" dengan bahasa Arab pasaran yang biasa diucapkan dalam percakapan sehari-hari di Tanah Arab. ("Muhammad, banyak orang bertanyam mana orang Arabnya?")
"Liasy yas`al? Ana majud hina." si Muhamad balik bertanya. ("Kenapa bertanya? Kan saya ada di sini.")
"Ahsan ente shogir, ma yushodiq indusiyin Arob shagir." Jelas Agus. ("Soalnya kamu kecil, orang Indonesia gak percaya orang Arab badannya kecil.")
"Lakin ana jamil aktsar, shoh?" Balas Muhammad al-Jasr yang murah hati dan gemar guyon ini. ("Tetapi aku lebih gantengkan dari orang Indonesia.")
:-( .........
[sebagaimana yang diceritakan dari kisah nyata teman kami, Agus]
[sebagaimana yang diceritakan dari kisah nyata teman kami, Agus]
No comments:
Post a Comment